|
Judul: Eleanor & Park
Penulis: Rainbow Rowell
Penerbit: St. Martin's Griffin (E-book)
Tebal: 320 pages
Tahun Terbit: 2013
Rating: 4/5 |
Goodreads Synopsis:
"Bono met his wife in high school," Park says.
"So did Jerry Lee Lewis," Eleanor answers.
"I’m not kidding," he says.
"You should be," she says, "we’re sixteen."
"What about Romeo and Juliet?"
"Shallow, confused, then dead."
''I love you," Park says.
"Wherefore art thou," Eleanor answers.
"I’m not kidding," he says.
"You should be."
Set over the course of one school year in 1986, ELEANOR AND PARK is the story of two star-crossed misfits – smart enough to know that first love almost never lasts, but brave and desperate enough to try. When Eleanor meets Park, you’ll remember your own first love – and just how hard it pulled you under.
.....
Eleanor merupakan murid baru di sekolahnya. Ia berasal dari keluarga yang, bisa dibilang, broken
home. Setelah bercerai dari ayah Eleanor, ibunya menikah lagi dengan
seorang pria yang sayangnya tidak lebih baik dari ayah Eleanor. Ia bahkan mengusir
Eleanor dari rumah, membuatnya tinggal bersama salah satu relatif keluarga
mereka. Kini, setahun setelah kejadian tersebut, Eleanor kembali tinggal
bersama ibunya, ayah tirinya dan empat saudaranya. Ketika ia pertama kali harus menaiki bus untuk sampai di sekolah barunya,
hampir semua anak tidak mau memberikan tempat duduk baginya. Satu-satunya kursi
yang tersisa adalah di sebelah Park, the
stupid Asian kid – julukan yang diberikan Eleanor pada cowok itu. Park
bukannya dengan senang hati rela membiarkan kursi kosong di sebelahnya terisi,
apalagi oleh seorang cewek dengan rambut berwarna merah dan gaya berpakaian yang menurutnya begitu aneh. Bukan. Park hanya
terpaksa melakukannya. Meski begitu, sebenarnya
Park memperhatikan cewek itu, diam-diam membuat komentar-komentar yang
disimpannya dalam hati.
Namun,
karena intensitas pertemuan yang tinggi, duduk bersebelahan dengan jarak yang terpaut
hanya enam inches di antara mereka, hubungan Park dan Eleanor pun berkembang dengan
sendirinya, meski tidak mulus karena sifat tertutup Eleanor terhadap rahasia-rahasianya. Nah, hal tersebut lah yang sering kali bikin saya nggak bisa
berhenti membaca novel ini. Cara Rainbow Rowell membangun hubungan dan chemistry di antara Park dan Eleanor
terasa smooth banget, jadinya natural
dan mengalir aja gitu. Dan penulisan yang dilakukan dengan menggunakan dua
sudut pandang merupakan keputusan yang tepat. Saya jadi bisa lebih menyelami
dan memahami perasaan mereka masing-masing; apa yang dipikirkan Eleanor terhadap
Park, bagaimana perasaan Park terhadap Eleanor, dan sebagainya.
Sedangkan,
mengenai karakter, sejujurnya saya merasa sedikit sebal dengan Eleanor.
Bukannya saya iri atau gimana (well, a
little bit, yes), tapi menurut saya, Eleanor terlalu insecure terhadap dirinya sendiri. Okay, I know she had family problems, kids at school making fun of her
because she had red hair and dressed weirdly, but… come on! You could do better than that, Eleanor! Saya nggak
membenci karakter Eleanor, kok. Sama sekali nggak. She’s a tough girl, though. Saya cuma pengen ia tau dan sadar bahwa
ia jauh lebih baik dari yang ia pikirkan tentang dirinya sendiri, bahwa ia
pantas untuk dicintai, baik oleh Park atau siapa pun.
Sedangkan
Park…. he’s such a quiet, sweet and caring boy. Half Korean, dengan bola mata
berwarna hijau dan rambut hitamnya. Saya suka bagaimana ia begitu peduli pada
Eleanor dan tidak pernah menyerah terhadap cewek itu. Park tidak lagi peduli
terhadap apa yang dikatakan keluarganya atau orang-orang di sekolahnya tentang
Eleanor. Yang ia pedulikan, perhatikan, hanya Eleanor seorang. And those little things that he did to
Eleanor…. Saya sampe jejeritan ketika membaca bagian-bagian yang mungkin
terdengar sepele tapi bagi saya…. ampuuuuun, manis banget, seperti bagaimana
Park sengaja membuka komiknya lebih lebar dan membalik halamannya lebih lama karena
ia tau bahwa Eleanor ikut membacanya. Atau ketika Park meminjamkan walkman-nya dan mengenalkannya pada
beberapa musik. God, my feeling!
Sayangnya,
saya kurang begitu sreg dengan endingnya. Saya suka, sih, karena begitu
realistis, tapi saya ngerasa kayak ada yang luput. Kayak ada satu keping puzzle
yang hilang. Saya bahkan sempat membaca berulang-ulang bagian akhir buku ini,
but, still, saya belum menemukan apa yang kayaknya hilang. Dan saya sendiri
juga nggak tau apa yang hilang itu. Denger-denger, sih, Rainbow Rowell akan
menulis sekuel dari “Eleanor & Park”. Semoga itu bukan cuma gosip, ya,
karena saya masih ingin tau kelanjutan nasib Eleanor dan Park. I need more of them. I just do.
P.S:
It feels really good to finally be able to write a book review again! Sebetulnya "Eleanor & Park" sudah selesai saya baca dari, kurang-lebih, sebulan yang lalu. Tapi karakter-karakternya seolah teriak-teriak dalam otak saya, minta untuk ditulis *halah*. Doakan bisa semakin rajin menulis di blog ini, ya! :)