Monday, September 10, 2012

Review: Taste Buds - Yunus Kuntawi Aji & Kinsia Eyusa Merry

Judul: Taste Buds
Penulis: Yunus Kuntawi Aji & Kinsia Eyusa Merry
Penerbit: PT WahyuMedia
Tebal: 170 halaman
Tahun Terbit: 2012
Rating: 3,5/5
Paperback Synopsis:
―HEADLINE―
Radityo, wartawan tercepat dalam melaporkan kasus pembunuhan. Rekor tercepatnya adalah sepuluh detik. Tepat setelah sang pembunuh melibas leher korban, ia berada di sana. Saat itu, ia melihat pembunuhnya lari sambil membawa harta benda korban.

Motif standar pembunuhan adalan masalah ekonomi. Tugasnya sebagai wartawan adalah meliput kasus pembunuhan. Ia justru berharap korban segera mati meskipun meronta-ronta meminta diselamatkan olehnya.

―JENUH―
"Oh tidak, tidak. Manda, kayaknya kita mulai garing deh pake bahasa kayak gini, hahaha. Ehem, oke.

Keinginan saya adalah sekiranya Anda tidak keberatan, apakah Anda bersedia bangun pagi melihat saya lagi? Makan pagi bersama saya lagi. Pulang kantor yang nongol muka saya lagi. Shalat berjamaah imamnya saya lagi. Menerima kado ulang tahun dari saya lagi. Mengurus anak bersama saya lagi. Memasak bersama chef andal, yaitu saya lagi. Sampai tua, duduk di kursi goyang, ditemani saya lagi. Saya lagi dan saya lagi."
.....

'Taste Buds' merupakan sebuah buku 26 kumpulan cerita pendek yang ditulis oleh Yunus Kuntawi Aji dan Kinsi Eyusa Merry. Bagi yang sering dan doyan berkelana di dunia Tumblr, kemungkinan besar pasti udah nggak asing lagi dengan mereka berdua yang, menurut saya, bisa dibilang sebagai seleb Tumblr Indonesia. :p Dari sekian banyak orang yang follow Tumblr mereka, bisa dibilang saya ini merupakan silent reader, alias nggak pernah mengirim message atau ikutan ngasih komentar di postingan mereka. Sejujurnya saya bahkan follow akun Tumblr mereka baru-baru ini meskipun sebelumnya sudah cukup sering mampir di akun mereka. *ketahuan kepo-nya* Hehehe.

Sebelumnya saya sudah pernah baca tulisan Kinsy dalam beberapa cerita pendeknya, dan saya suka dengan gaya menulisnya yang ringan dan kasual. Sebaliknya, walaupun belum pernah baca tulisan Yunus, tapi dari caranya menjawab pertanyaan-pertanyaan yang masuk ke Tumblr-nya, gaya menulisnya terkesan lebih kaku, formal, dan puitis. Makanya, saya cukup penasaran dan excited ketika tau bahwa mereka berkolaborasi untuk membuat buku.

Dan ternyata apa yang ditulis di cover ini bener, lho, bahwa 'Taste Buds' merupakan suatu buku 'kumpulan cerita pengaduk rasa'. Buku ini diawali dengan cerpen berjudul 'Headline" yang ditulis oleh Yunus, dilanjutkan oleh tulisan Kinsy berjudul 'Oalaaah, Anak Ini...', lalu tulisan Yunus lagi, dan terus bergantian seperti itu hingga cerpen terakhir Kinsy yang berjudul 'Raca' menjadi penutup buku ini. Nah, hal tersebut lah yang membuat saya ngerasa kayak lagi naik mobil di jalan yang nggak rata. Semacam terombang-ambing - but in a good way! Setelah serius membaca cerpen-cerpen Yunus yang terkesan lebih berat (sering muncul twist!), dark, dan bahkan ada pula yang ber-genre thriller, saya seolah diajak meng-cooling down-kan diri dengan cerpen-cerpen Kinsy yang lebih simpel dan sering bikin senyum-senyum sendiri saking sweet-nya.

Saya juga suka dengan pesan-pesan tersirat yang muncul dalam cerpen-cerpen di buku ini, tentang hal-hal kecil di sekitar kita yang mungkin luput dari perhatian dan patut untuk direnungkan, seperti dalam cerpen Yunus berjudul 'Semoga Ini Bukanlah Tulisan yang Tergesa-Gesa'. Cerpen yang menjadi salah satu cerita favorit saya tersebut seolah ingin menyadarkan bahwa, tanpa sadar, sebenarnya kita hidup di dunia yang serba tergesa-gesa. Maunya, kalau bisa, yang instan aja.

Atau bisa juga dalam salah satu cerpen Kinsy favorit saya berjudul 'Bangga', menceritakan tentang bagaimana rasa sayang seorang anak terhadap sang ayah. Selain dua judul tersebut, beberapa cerpen yang menjadi favorit saya adalah 'Headline', 'Jenuh', 'Pasangan yang Sempura', 'Percayalah, Cerita Ini Pun Sebuah Karya Fiksi!', 'Bertanya', 'One Letter of Dull', 'Pagar', 'Siapa yang Gila?', ' Dabria Clarina', dan 'Raca'.

Well, menurut saya, buku ini cukup unik karena dua gaya penulisan yang sama sekali berbeda. Kalau misalkan buku ini hanya ditulis oleh Yunus atau Kinsy aja, saya nggak yakin efek membacanya bakal sama. But, still, 'Taste Buds' is very worth to read, terutama bagi yang ingin mendapatkan pengalaman baru dalam membaca. Oh ya, yang mau baca berbagai tulisan mereka yang lain, bisa ke akun Tumblr-nya Kinsy atau punya Yunus. Happy reading!

No comments:

Post a Comment