Saturday, August 4, 2012

Review: 23 Episentrum - Adenita

Judul: 23 Episentrum
Penulis: Adenita
Penerbit: Grasindo
Tebal: Novel (278) & Suplemen (206)
Tahun Terbit: 2012
Rating: 3/5
Paperback Synopsis:
"Seseorang yang merasa sudah melakukan pencapaian dalam hidupnya, biasanya akan terus bersemangat untuk melakukan pencapaian lainnya. Tularkan energimu... energi besar yang kamu miliki. Hidupkan impian orang lain, bangunkan dari mati suri... Jangan biarkan dia mati!"

23 Episentrum adalah buku 2 in 1. Berisi novel yang bercerita perjalanan 3 orang anak muda untuk mengejar profesi yang dicintainya. Perjalanan Matari, Awan, dan Prama dalam mengejar ambisi dan eksistensi. Mengungkap makna hidup dan menemukan kebahagiaan hingga akhirnya menemukan "23 Episentrum" dalam perjalanannya. Perjalanan mata, hari, dan Hati.

Dan sebuah buku suplemen yang berisi tentang cerita 23 orang anak muda yang memilih melakukan pekerjaannya sesuai dengan apa yang mereka cintai. 23 orang membagi kisahnya. Kisah kecintaan atas apa yang mereka lakukan. Karena mereka percaya, sesuatu yang dilakukan dengan hati akan selalu menghasilkan energi yang tak pernah mati.
.....

First thing first, saya mau buat pengakuan dulu: salah satu alasan saya beli '23 Episentrum' adalah karena tertarik dengan judul dan cover-nya yang eye-catching. Selain itu, saat beli buku ini, I had no idea who Adenita was. Pada awalnya, saya ngerasa familiar, kayak pernah denger. Tapi, karena nggak berhasil mengingat, saya jadi berkesimpulan bahwa Adenita pasti seorang penulis baru. Shame on me, karena begitu saya buka bukunya, saya akhirnya ngeh kalau dia adalah penulis dari '9 Matahari', pemenang Khatulistiwa Literary Award nominasi Penulis Muda Berbakat tahun 2009. Dan saya belum pernah baca buku tersebut. Maaf ya, Adenita...

'23 Episentrum' terdiri dari dua buku: novel dan suplemen. Novelnya sendiri bercerita tentang tiga anak muda yang berjuang untuk menemukan dan mengejar impian mereka. Ada Matari, yang mati-matian mencari penghasilan untuk melunasi utang kuliahnya dengan bekerja sebagai reporter. Lalu Awan, berusaha untuk mewujudkan impiannya sebagai penulis skenario film, namun masih harus terjebak dalam pekerjaannya sebagai pegawai bank. Terakhir, Prama, seorang pekerja di perusahaan minyak yang berlimpah materi, tetapi merasa belum menemukan kebahagiaan dan makna dalam hidupnya. Dengan masing-masing hambatan yang Matari, Awan, dan Prama lalui, mereka tetap saling mendukung dan membantu agar impian mereka cepat tercapai.

I was a lil bit disappointed, actually, karena banyak yang memberikan rating tinggi pada buku ini di Goodreads. Dan, mungkin juga karena ekspektasi saya yang ketinggian. Dengan segala permasalahan yang dimiliki oleh tiap karakter tersebut, menurut saya ceritanya bisa lebih seru dan greget lagi. Usaha Matari dalam melunasi seluruh hutang juga sepertinya mulus banget, membuat saya kurang bisa bersimpati dengan karakter tersebut. Selain itu, proses hubungan Matari dan Prama hanya diceritakan sepotong-sepotong, jadi saya nggak bisa merasakan chemistry di antara mereka berdua. Novel '23 Episentrum' ini juga mengandung banyak sekali percakapan. Ada beberapa bagian yang kurang disertai dengan keterangan atau deskripsi, jadi ketika membacanya, saya ngerasa bingung dan berpikir, "Tunggu, ini yang lagi ngomong siapa, ya?"

Meski begitu, novel ini penuh dengan motivasi dan pelajaran hidup yang bisa kita petik. Menurut saya, novel ini cocok banget dibaca oleh kalangan mahasiswa (terutama yang baru lulus dan akan memasuki dunia kerja) serta orang-orang yang sedang memulai karir, sesuai dengan passion dan keinginan hati mereka masing-masing. Saya suka bagaimana banyaknya kalimat yang bersifat memotivasi dalam novel ini tidak terdengar atau terkesan menggurui. Selain mendorong kita untuk terus mewujudkan mimpi, novel '23 Episentrum' juga mengajarkan kita untuk sering berbagi dan memberi kepada sesama.

Sedangkan buku 'Suplemen 23 Episentrum' berisi tentang kisah-kisah singkat 23 orang dari berbagai profesi tentang perjalanan mereka dalam mewujudkan mimpi dan cita-cita. Mereka adalah bukti-bukti nyata bahwa mimpi benar-benar bisa diraih apabila kita berusaha dengan sungguh-sungguh. Bagi yang suka membaca kisah-kisah nyata inspiratif, 'Suplemen 23 Episentrum' ini cocok sekali. Terlebih, setiap kisah berasal dari profesi yang berbeda, mulai dari guru, jurnalis, pengusaha, diplomat, hingga pilot. Buku ini benar-benar dapat menjadi suplemen bagi mereka yang sedang butuh motivasi dan semangat dalam meraih impiannya.

Jadi, sebenarnya apakah 23 Episentrum itu? Apa kaitannya dengan Matari, Awan, dan Prama? Kamu harus membaca lembar demi lembar halaman buku ini, lalu ikut larut dalam perjalanan mata, hati, dan hari, agar bisa menemukan arti dari 23 Episentrum yang sesungguhnya. ;)

No comments:

Post a Comment