Tuesday, July 31, 2012

Review: 1Q84 - Haruki Murakami

Judul: 1Q84
Penulis: Haruki Murakami
Penerbit: Knopf Doubleday Publishing Group
Tebal: 925 halaman
Tahun Terbit: 2011
Rating: 4,5/5
Sinopsis:
The year is 1984 and the city is Tokyo.

A young woman named Aomame follows a taxi driver’s enigmatic suggestion and begins to notice puzzling discrepancies in the world around her. She has entered, she realizes, a parallel existence, which she calls 1Q84 —“Q is for ‘question mark.’ A world that bears a question.” Meanwhile, an aspiring writer named Tengo takes on a suspect ghostwriting project. He becomes so wrapped up with the work and its unusual author that, soon, his previously placid life begins to come unraveled. 

As Aomame’s and Tengo’s narratives converge over the course of this single year, we learn of the profound and tangled connections that bind them ever closer: a beautiful, dyslexic teenage girl with a unique vision; a mysterious religious cult that instigated a shoot-out with the metropolitan police; a reclusive, wealthy dowager who runs a shelter for abused women; a hideously ugly private investigator; a mild-mannered yet ruthlessly efficient bodyguard; and a peculiarly insistent television-fee collector.

.....

Awalnya, novel 1Q84 ini ditulis oleh Haruki Murakami dalam bahasa Jepang, lalu mulai diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa, salah satunya bahasa inggris. Sebenarnya saya mau nungguin sampai buku ini diterjemahkan ke bahasa Indonesia, tapi karena sudah penasaran banget pengen baca, akhirnya memutuskan untuk membeli yang edisi bahasa Inggris. And this is sort of embarrassing, but it took me four freaking months to finish this book. Meski ini bukan pertama kalinya saya baca novel dalam bahasa Inggris, tapi 925 halaman itu cukup bikin saya menelan ludah, sih. Belum lagi selama empat bulan itu, bisa dibilang saya berada di masa-masa di mana saya sedang malas membaca buku. *self-toyor*

1Q84 merupakan karya kedua Haruki Murakami yang saya baca. Norwegian Wood adalah yang pertama. 1Q84 sendiri merupakan plesetan dari 1984 (latar waktu kisah ini terjadi), yang dicetuskan oleh Aomame, tokoh utama wanita dalam buku tersebut. Aomame merupakan seorang instruktur kesehatan dan "pembunuh" bayaran yang di-back up oleh salah satu kliennya, seorang janda tua yang kaya. Suatu hari, ketika sedang dalam perjalanan untuk menunaikan suatu misi dari klien tersebut, Aomame merasa bahwa tanpa sadar ia telah "berpindah" ke dunia yang surreal dan penuh dengan pertanyaan, ditandai dengan meningkatnya jumlah bulan menjadi dua. Ia menyebutnya 1Q84.

Di sisi lain, ada Tengo, sang tokoh utama pria, yang berprofesi sebagai guru matematika dan penulis lepas. Suatu hari ia menerima tawaran dari seorang editor untuk menjadi ghost-writer, dengan menulis ulang karya berjudul "Air Chrysalis" milik gadis unik berumur 17 tahun, Fuka-Eri. Sejak itu, banyak masalah muncul dalam kehidupan Tengo. Dan masalah pun memuncak ketika Tengo sadar bahwa dunianya mendadak berubah persis seperti apa yang dituliskannya dalam "Air Chrysalis", di mana jumlah bulan meningkat menjadi dua.

Jadi... apa hubungan antara Aomame dan Tengo? Mengapa dunia mereka mendadak berubah? I won't give you the spoiler, though. :p

Seperti biasa, tulisan Murakami penuh dengan deskripsi yang mendetail meskipun dalam beberapa bagian cukup erotis. Detail yang digambarkan nggak hanya fisik dan ruang, tapi juga secara emosional. Penceritaan diambil dari sudut pandang Aomame dan Tengo pada buku 1 dan 2, lalu ditambah sudut pandang pihak ketiga bernama Ushikawa pada buku 3. Kisah dalam 1Q84 bisa dibilang perpaduan dari misteri, thriller, keluarga, cinta, dan religion. Semakin jauh saya membaca, semakin saya penasaran dengan buku ini. Jadi, meskipun 1Q84 ini tebal dan alurnya cukup lamban, saya nggak ngerasa bosan. Dan, satu lagi yang saya suka, 1Q84 penuh dengan banyak quotes menarik.
"That's what the world is, after all: an endless batlle of contrasting memories."
"Once you let yourself grow close to someone, cutting the ties could be painful."
"I can say that things are going all that well for the moment, but if possible I'd like to make my living by writing. Writing - and especially fiction writing - is well suited to my personality, I think."
"There are always far more people in theworld who make things worse, rather than help out." 
Sayangnya, menurut saya nih, 1Q84 meninggalkan banyak banget pertanyaan. Ada hal-hal yang sepertinya belum tuntas, belum terjawab, sengaja dibiarkan menggantung. Mungkin memang sengaja dibiarkan jadi teka-teki kali, ya, biar sesuai sama esensi judulnya. Tapi rasanya jadi nggak enak banget. Begitu saya selesai baca 1Q84, saya jadi kepikiran untuk mengirim e-mail ke Murakami, tanya-tanya tentang 1Q84. Nggak saya lakuin, tentu aja.

Well, meskipun 1Q84 ini merupakan buku yang bagus, laris, dan sudah ditunggu-tunggu oleh banyak penggemar Murakami, tapi saya nggak menyarankan buku ini untuk dibaca para penikmat awal karya Murakami. Norwegian Wood would be a better choice, I think.

10 comments:

  1. wah keren ratingnya 4,5. aku cuma kasih bintang 3.. and it took me months too to finish this book.. mungkin karena panjang banget ya jadi kerasa bosen.. tapi 1Q84 emang beneran sureal banget.

    aku juga baca ini setelah norwegian wood. hihiihi

    ReplyDelete
  2. It was a bit exhausting sebenarnya baca buku ini, tapi nggak tau kenapa aku suka! :D Gara-gara 1Q84, sekarang suka parno kalo liat langit, takut bulannya mendadak ada dua hahaha.

    Salam kenal, ya! :)

    ReplyDelete
  3. sumpah hampir tiga minggu gw abisin buat baca ni buku. ampe gw bawa ke kampus jugaa, saking penasarannya ama ceritanya. tapi tetep, kalo lu pernah baca buku - buku dia sebelumnya, 1Q84 mungkin satu - satunya yang happy ending, kebanyakan kan malah ga ada endingnya.

    ReplyDelete
  4. Sy baru baca norwegian wood
    Dan sekarang mulai memburu buku Iq84
    Bukunya agak sulit dicari, sy hanya dapat jilid 2 dan 3, yg jilid satu masih belum dapat.

    Apakah langsung baca jilid 2 nya gpp ?
    Atau harus dari jilid 1

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, jangan. Kalau menurutku mending baca dari jilid pertama karena ceritanya absurd banget, jadi bakal susah paham kalau langsung loncat ke jilid dua. Awal mula konfliknya justru ada di jilid pertama.

      Delete
  5. wahh sya baru cari2 ini buku yg jilid 1 sampai 3 skalian. nyari di gramed udah pada habis. barangkali ada yg minat ngelepas mau sya beli bukunya?? posisi sya di jogja . klo ada tolong hubungi by sms / WA 085743945526 an mafud

    makasih :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. digrobmart.com ada kok jilid satu sampe tiga

      Delete
  6. Saya sudah baca beberapa buku Murakami sprt Kafka on the Shore, Norwegian Wood, dance dance dance, a wild sheep chase. Alur ceritanya kadang aneh tapi menarik. Gak pernah bosen bacanya.
    Kemarin baru beli IQ84 versi bahasa Indonesia, tapi salah beli Jilid 2, belum sempet baca soalnya mau beli yang jilid 1 dulu.
    Jilid 3 kayaknya versi bahasa Indonesia belum keluar ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Untuk cari yang versi bahasa indonesia, available dimana ya? Mohon infonya terima kasih

      Delete
  7. Selalu pengin baca buku ini tapi nggak sanggup baca Murakami versi novel WKWKWK. Jadinya ya sudah baca yang short story aja

    ReplyDelete